Tuesday, June 12, 2007

Memory

Memori terdiri atas 3 bagian, yaitu:

  1. Merta Memory / Urking Memory

Yaitu memori yang sangat singkat, bertahan kurang lebih satu menit karena hal yang tidak penting untuk di ingat.

Misalnya: memakai baju berwarna hitam saat pertama kali masuk kuliah di Fakultas Psikologi.

  1. Shorterm Memory

Yaitu memori yang bertahan 6-12 jam, bias juga di ingat dalam waktu yang lebih lama, jika hal tersebut disertai motivasi. Biasanya hal ini dipakai dalam proses belajar semalaman saat ujian.

  1. Simbolic Memory

Yaitu memory yang berasal dari symbol-simbol, tidak berupa verbal atau kata-kata.

Misalnya: Simbol Ω dalam bidang elektronika.

  1. Retrival Memory

Yaitu memori yang paling dalam yang dapat mempengaruhi perilaku dan sifat kita.

MEMORI yang berhubungan dengan Trauma

Kasus: Roma gadis berusia 18 tahun berpacaran dengan Romi sejak kelas 1 SMA, setelah lama pacaran, tiba-tiba hubungan Roma diakhiri oleh Romi. Kemudian Romi berpacaran lagi dengan Tabita. Roma menjadi sering murung, lalu menarik diri dari pergaulan dan lingkungan selama 2 minggu, akan tetapi akhirnya sembuh dan kembali ceria lagi. Akan tetapi mulai muncul keanehan dalam diri Roma, yaitu timbul ketakutan pada air dalam kemasan. Hal ini di sebabkan karena stressor yang amat berat yang terungkap kembali.

Pertanyaan: Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Pembahasan: Analogi yang dapat digambarkan tentang kasus tesebut adalah:

Ada orang yang mengalami kejadian buruk

Retrival memory

Ada proses kompromi dari tubuh,

tapi hal ini tak pernah hilang,

kejadian terus disimpan dan dipendam

Ada memori buruk baru

Ada proses pengingatan/

memori buruk lama keluar lagi

Keterangan:

Orang yang mengalami kejadian buruk akan mengalami stress dan trauma yang mendalam. Kejadian yang sangat menyakitkan dan tak dapat dihadapi lagi akan masuk ke Retrival Memory, yaitu memori yang paling dalam yang dapat mempengaruhi perilaku dan sifat kita. Pada Retrival Memory, ada proses penyimpanan dan pemendaman kejadian buruk dalam sistem ingatan atau memori yang terdalam, diusahakan agar tidak muncul ke ingatan sehari-hari. Hasilnya , orang yang mengalami kejadian buruk seakan-akan melupakan masalahnya, karena ada proses penyimpanan dalam otak dan tidak terus menerus diingat dalam kehidupannya sehari-hari. Akan tetapi, kejadian buruk tersebut tak pernah hilang dari ingatan.

Saat mengalami stressor yang sangat berat dan tak dapat ditahan lagi, ada kecenderungan orang mengalihkan pandangan (fiksasi) dan perhatian ke benda-benda di sekitarnya, yang benda tersebut dianggap paling aman dan dapat menenangkan hatinya. Hal ini akan membuat orang tersebut mengalami Trauma Neurosis, yaitu satu neurosa atau situasi yang disebabkan oleh satu pengalaman yang luar biasa menyakitkan hati. Seakan-akan tak ada peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan apa yang di takuti.

Datangnya kejadian buruk yang baru dapat menyebabkan ketakutan/ trauma masa lalu menjadi muncul dan terungkap kembali. Hal ini terjadi karena adanya proses penyimpanan kejadian buruk baru dalam Retival Memory, yang sebelumnya telah terisi oleh kejadian buruk masa lalu.

Contoh dalam kasus, Roma mengalami ketakutan pada air dalam kemasan, karena sebelumnya mungkin pernah mengalami kejadian buruk di masa lalu. Saat tak tahan lagi melihat hal yang menyakitkan tersebut, Roma mengalihkan pandangannya pada air dalam kemasan, karena objek itu yang ia anggap paling aman.

Roma mengalami hal baru yang menyakitkan hatinya, yaitu ketika Romi mengakhiri hubungan mereka. Dia berusaha memendam pengalamannya dan berusaha untuk melupakan Romi. Hal menyakitkan ini akan disimpan dalam Retrival Memory, yang sebelumnya telah terisi oleh kejadian buruk masa lalu. Kemudian timbul trauma pada air dalam kemasan.

A little about Retrival Memory….

Retrival Memory berada dalam Hipotalamus otak.

Hipotalamus yaitu proses yang memerintah semua proses vegetatif, tempat kebanyakan endokrin dalam tubuh, dan merupakan organ penggabungan terpenting dalam kendali homeostatis lingkungan internal, seperti pengaturan suhu tubuh.

Sistim Limbik berfungsi untuk :

  1. mengatur tingkah laku sejak lahir dan tingkah laku yang diperoleh (pemilihan program)
  2. merupakan tempat asal dari tingkah laku insting, motivasi dan emosi.
  3. Mengatur ekspresi (rasa takut, marah, bosan, gusar, bahagia, dsb)

Sistem Limbik terdiri dari:

    1. Kortikal, yang terdiri dari Hipokampus, Girus Parahipokampus, Girus Cingula dan Bagian Korteks Olfaktorius.
    2. Subkortikal, yang tersdiri dari badan Amigdala, Area Septa, Nukleus Talamik Anterior.

Sistem Limbik bekerja timbal balik dengan Hipotalamus, korteks temporalis dan frontalis, terutama dalam pengingatan program kembali. Korteks frontalis berfungsi untuk menggabungkan persepsi dan evaluasi dari sinyal lingkungan dan memori.

No comments: