Tuesday, June 12, 2007

The Diet

Sinopsis

“The Diet”

Novel fiksi The Diet karangan Edita Kaye ini menceritakan mengenai kisah hidup seorang wanita bernama Cate Churchill, seorang koki yang sukses dan langsing pemilik Cate’s Cookery. Cate memiliki hidup yang sempurna, suami yang sempurna, calon bayi kembar dalam kandungan, serta usaha yang sukses dan populer. Dibalik itu semua Cate dihantui kenangan buruk akan obesitas yang menurun di keluarganya. Ketika Cate masih kecil, ibu Cate meninggal karena obesitas didepan mata Cate dan adiknya Samantha. Saat itu juga Cate dan adiknya bersumpah tidak akan pernah gemuk. Dengan segala kesuksesan dan kebahagiaannya, Cate tidak pernah menyangka ia akan kehilangan semuanya karena obesitas.

Ketika Cate dinyatakan positif hamil, dokter menyatakan bahwa Cate akan mengalami kehamilan yang berbahaya karena Cate memiliki sejarah penyakit hipertensi, kardiovaskuler, diabetes dan obesitas. Cate sempat merasa ketakutan karena mengingat obesitas yang dialami ibunya, namun berhasil mengusir pikiran itu jauh-jauh dan menyemangati dirinya. Di saat yang sama Cate mendapat penawaran untuk menulis sebuah buku tentang kuliner lengkap dengan kontrak tayangan di televisi, serta foto dirinya yang langsing terpampang sebagai cover buku tersebut. Ketika Cate hendak menyampaikan berita gembiranya kepada Charles, Cate membuat suatu perayaan kecil dengan membuat berbagai makanan yang lezat. Disinilah mimpi buruk Cate dimulai, diawali dengan satu gigitan kue yang membuat Cate ketagihan.

Keesokan harinya Cate mendapat kabar bahwa Charles dipecat dari pekerjaannya. Untuk menghindari kondisi finansial yang buruk dalam menyambut kehadiran bayi kembarnya, Cate menerima tawaran untuk membuat buku kuliner. Charles mulai menghindar dari Cate dan bersikap dingin karena merasa gengsi dengan keberhasilan Cate dan ketidakmampuannya menemukan pekerjaan. Cate mulai merasa kesepian karena sikap Charles yang mengabaikannya. Untuk menghibur dirinya, Cate makan banyak. Akibatnya tak terhindarkan lagi, Cate pun menjadi gemuk.

Kegemukan yang dialami Cate berakibat fatal bagi bayi-bayinya. Cate harus melahirkan prematur, dan bayi yang mampu bertahan hidup hanya satu, yaitu anak perempuannya. Bayi perempuan itupun terlalu lemah sehingga sementara harus masuk inkubator. Suami Cate, Charles, semakin dingin dan enggan mengunjunginya. Kenyataan itu membuat Cate menjadi semakin tertekan. Dokter Selig yang menangani kehamilan Cate harus memulai pengobatan antidepresi. Saat mulai keluar dari depresinya, Cate berusaha menggantikan perasaan sedihnya dengan makan sebanyak mungkin.

Saat bayinya sembuh, Charles meninggalkan rumah dengan membawa bayi mereka. Charles mengaku bahwa ia tidak lagi mencintai Cate yang sudah gemuk dan merasa Cate yang kegemukan tidak akan mampu membesarkan bayi mereka sendirian. Dalam menghadapi situasi tersebut, Cate kembali menghibur dirinya dengan makan sebanyak mungkin. Ditengah kesedihannya, Cate diingatkan bahwa ia harus segera melakukan pemotretan untuk buku kuliner yang akan diterbitkan. Cate yang memiliki berat sembilan puluh tiga kilo, empat puluh satu kilo lebih berat dari sebelumnya, merasa semakin tertekan. Akan tetapi kali ini Cate berniat melakukan diet dalam usaha untuk menurunkan berat badannya. Nasib baik belum berpihak pada Cate, usaha diet yang dilakukan Cate satu persatu gagal, adiknya Samantha meninggal karena diet yang terlalu ketat dan tidak sehat, dan pada saat pihak penerbit mengetahui keadaan Cate mereka membatalkan kontrak penerbitan buku kuliner. Selama mengalami peristiwa-peristiwa menyedihkan tersebut, Cate hanya ditemani teman lamanya yang juga merupakan editor sebuah koran, yaitu Josh.

Setelah melalui perjalanan diet yang panjang, Cate akhirnya menemukan program diet yang tepat yang ia ciptakan sendiri, yaitu mengkonsumsi makanan yang tepat disaat yang tepat. Cate mulai mengkonsumsi makanan non kalori dari pagi hingga tengah hari untuk menghentikan pembentukan lemak, dan kemudian mengkonsumsi protein dari tengah hari hingga matahari terbenam untuk membakar lemak yang ada. Selang beberapa waktu, bentuk badan Cate pun kembali seperti semula.

Diakhir cerita, keadaan berbalik lebih baik untuk Cate. Cate menikah dengan Josh, tengah hamil anak yang sehat, dan karena Charles menelantarkan anak mereka demi pekerjaan di negara bagian lain, Cate dapat memperoleh lagi putrinya. Cate membuat sebuah buku mengenai program dietnya berjudul The Diet, yang laku keras di pasaran. Cate juga memperoleh tawaran kembali untuk membuat buku kuliner, yang kemudian ditangani oleh orang yang sama yang dulu menawarinya. Cate akhirnya merasa hidupnya benar-benar bahagia dan tidak dihantui oleh masa lalunya.

Pembahasan Novel “The Diet”

menurut Ilmu Faal

Cate memiliki sindrom “makan untuk memenuhi kebutuhan psikologis”. Artinya, Cate mengalihkan energi dan emosinya pada makanan, dimana Cate memakan makanan yang banyak untuk menghibur dirinya. Dari kalimatnya saja dapat disimpulkan bahwa makanan yang masuk tidak akan pernah membuat Cate merasa puas secara psikologis. Akibatnya justru muncul secara fisik, dimana Cate menjadi kegemukan dan hal tersebut mengakibatkan bayinya yang satu meninggal dan yang satu lagi lahir prematur dan lemah.

Sindrom “makan untuk memenuhi kebutuhan psikologis” dapat disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu:

a. Di saat masih kecil terjadi asosiasi yang kuat antara semua tanda distress dengan makanan, sehingga terjadi kegagalan respons diferensial. Hal ini berarti individu tidak mampu menyalurkan perasaan tidak nyamannya terhadap hal lain selain makanan.

b. Kemungkinan kedua adalah usaha untuk meredakan perasaan tidak nyaman dengan melakukan sesuatu yang mereka pelajari sebelumnya dapat menimbulkan kenyamanan, yaitu makan.

Dalam kasus Cate, diperkirakan Cate termasuk dari kemungkinan yang kedua. Pada saat Cate mulai kecanduan makan berlebihan, ia merasa bahwa saat ia makan ia merasa lebih baik. Sehingga saat menghadapi masalah Cate berusaha mengulangi kegiatan makan dengan maksud mengulangi perasaan “lebih baik” tersebut.

Berikut ini merupakan dinamika perubahan hormon yang dialami Cate selama makan untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya:

Cate mulai makan kue dan makanan tidak sehat (junkfood)

Darah kekurangan aliran insulin, sehingga kadar hormon insulin dalam sel rendah karena dialirkan ke darah. Pada satu titik pankreas berhenti menghasilkan insulin yang lebih banyak, sehingga kadar hormon insulin turun drastis.

+

Stress dari lingkungan:

Kehamilan, suami yang dingin, pembuatan buku

Hormon Kortisol (hormon kecemasan) naik,

Hormon Oksitosin (hormon cinta) turun, dan

Hormon Serotonin (hormon ketenangan) turun

Epinefrin/adrenalin (hormon semangat, memecah gula yang disimpan di hati/liver untuk menyediakan energi secara cepat) naik.

Coping: Makan lebih banyak.

Memicu Stress internal:

Merasa semakin tidak berharga karena semakin gemuk

Hormon Kortisol (hormon kecemasan) semakin naik,

Hormon Oksitosin (hormon cinta) semakin turun,

Hormon Serotonin (hormon ketenangan) semakin turun,

dan Hormon Dopamin (hormon gairah hidup) turun.

Berikut ini merupakan dinamika perubahan hormon yang dialami Cate ketika mulai mengatur makanannya dengan tepat:

Cate mengkonsumsi makanan yang tepat disaat yang tepat.

Hormon Tiroksin (hormon yang mengatur metabolisme tubuh) naik sehingga metabolisme tubuh Cate bekerja lebih baik.

Hormon insulin bekerja normal.

Hormon Dopamin (hormon gairah hidup) naik dan Epinefrin/adrenalin (hormon semangat, memecah gula yang disimpan di hati/liver untuk menyediakan energi secara cepat) naik.

Cate semakin bersemangat dengan dietnya. Berat badan perlahan-lahan menurun.

Hormon Kortisol (hormon kecemasan) turun,

Hormon Serotonin (hormon ketenangan) naik, dan

Hormon Dopamin (hormon gairah hidup) semakin naik.

Cate membuka diri untuk masa depan yang lebih baik, dan kemudian menemukan cinta dalam diri Josh.

Hormon Oksitosin (hormon cinta) naik,

Hormon Norepinefrin (mirip dengan hormon adrenalin, meningkatkan rasa gembira) naik, dan Hormon Dopamin (hormon gairah hidup) semakin naik.

Cate merasa bahagia.

No comments: